20.6 C
New York
Jumat, November 8, 2024

Buy now

spot_img

Walikota Ramdhan Pomanto Pembicara Bahas Revolusi Mental Pada Orientasi Studi Mahasiswa Baru Universitas Terbuka Makassar

Makassar — (CompleteNews.Id).

Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto, jadi pembicara di hadapan peserta Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB), Tahun Ajaran 2024/2025 di PTN Universitas Terbuka. Sabtu (14/9/24).

Pada kesempatan itu. Walikota Ramdhan Pomanto dipercaya, membahas tentang Revolusi Mental.

Walikota menjelaskan. Revolusi adalah perubahan dengan cepat, sedangkan mental merupakan sebuah kekuatan.

“Kekuatan mental itu tidak gampang, orang boleh kuat secara fisik, tapi belum tentu kuat secara mental. Lebih rupa dengan cepat adalah mentasi,” jelas Walikota, dalam materinya.

Berbicara tentang mental sama halnya dengan bicara soal daya tahan atau resilient. Tidak hanya lingkungan, sosial juga harus berdaya tahan.

“Kenapa kita harus melakukan Revolusi Mental ? Karena dunia hari ini tidak baik-baik saja. Sehingga membuat Indonesia unggul dengan revolusi mental, adalah sebuah jawaban dari kondisi hari ini,” tuturnya.

Walikota Ramdhan Pomanto Pomanto juga menjelaskan, tentang metabolisme ekosistem.
Bencana populasi menimbulkan banyak hal.

Diantaranya, terjadi industrialisasi, eksploitasi sumber daya, hingga penggundulan hutan akibat meningkatnya kebutuhan populasi.

Kandisi ini berdampak pada pencemaran lingkungan di darat, laut maupun udara, sehingga terjadi emisi karbon dan mengakibatkan suhu bumi saat ini naik hingga 1,4 derajat.

Es di kutub mencair menyebabkan kenaikan permukaan air laut (sea level rise). Terjadi intrusi air laut dan membuat ragam hayati terancam.

Akibatnya terjadi bencana baru yaitu hidrometeorologi. Terjadinya deforestasi atau penggundulan hutan, membuat kawasan subur di bumi terus berkurang.

Produksi pangan berkurang sehingga terjadi resesi ekonomi dan kemiskinan meningkat, menyebabkan terjadinya bencana geopolitik dan bencana pangan.

“Kemungkinan terjadi bencana pangan, dan inilah yang paling ditakuti hari ini. Setelah bencana pangan terjadi bencana sosial, perang dunia, demolisasi dan kepunahan. Kita sudah ada diujung-ujung dari proses itu,” papar Walikota.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan lewat berbagai intervensi. Seperti intervensi populasi, dengan melakukan pembatasan jumlah penduduk bumi.

Kemudian intervensi politik, intervensi sosial, intervensi teknologi, intervensi ruang dalam hal ini resilient city, dan intervensi ozon melalui dekarbonisasi.

“Resilient City disitulah Revolusi Mental, bagaimana ketahanan sebuah kota,” ujarnya.

Inti dari enam intervensi tersebut adalah teknologi, resilient dan tata ruang. Inti dari semua itu adalah dekarbonisasi, oxigenisasi dan juga perubahan perilaku.

“Kalau kita ingin menyelamatkan dunia, perilaku harus diubah. Apa bentuknya? Revolusi Mental,” tandas Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto. (*/km).

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles