Makassar — (CompleteNews.id).
Belum lama ini Kepala Kejaksaan Negeri Makassar Nauli Rahim, SH, MH, menerima undangan dari Dinas Perhubungan Kota Makassar, dalam rangka “Edukasi Berlalulintas”.
Hadir dalam acara itu mendampingi Kepala Kejaksaan Makassar Nauli Rahim, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Andi Bukti Djufri, SP, M. Si mewakili Waliota Makassar dan Kepala UPT SPF SMPN 2 Makassar Andi Muliati, S. Pd, M. Pd.
Kegiatan “Edukasi Berlalulintas” tersebut sehubung dengan pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian efektivitas, pelaksanaan kebijakan untuk jalan kabupaten/kota.
Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Drs. H. Zainal Ibrahim, M. Si dilaksanakan di UPT SPF SMP Negeri 2 Makassar dan selaku pemateri atau narasumber, Kepala Kejaksaan Negeri Makassar, Nauli Rahim Siregar, SH, MH.
Edukasi berlalulintas menitip beratkan pada Safety Riding, yang antara lain, perilaku berkendara yang aman dan bertanggung jawab, bertujuan untuk meminimalisir resiko kecelakaan dan memaksimalkan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Hal ini pula melibatkan penerapan prinsip dan praktik, seperti penggunaan Helm SNI, mematuhi aturan Lalulintas, menjaga jarak aman, serta memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik.
Kesimpulan menerapkan prinsip-prinsip Safety Riding, pengendara dapat berkendara dengan lebih Aman, Nyaman, dan Bertanggung jawab serta mengurangi resiko terjadinya kecelakaan.
Kedatangan Kepala Kejaksaan Negeri Makassar ke UPT SPF SMPN 2 Makassar disambut dengan sangat meriah, oleh para siswa dengan memakai pakaian adat Sulawesi Selatan, dan memayungi Kepala Kejaksaan Makassar. Dengan payung adat Sulawesi Selatan, dan disambut pula dengan aksi “Angngaru” salah satu adat penyambutan tamu kerhormatan.
UPT SPF SMPN 2 Makassar telah memberikan contoh melestarikan budaya adat Sulawesi Selatan dalam penyambutan tamu terhormat yang berkunjung ketempat memenuhi undangan.
Budaya ini perlu dikembangkan dan dibudayakan serta dilestarikan terus agar adat Bugis Makassar dalam hal ini adat Sulawesi Selatan tidak akan punah. (*/sy).
