Makassar — (CompleteNews.id).
UPT SPF SD Inpres Layang 3 Makassar terkendala dibangun menyamai sekolah dasar lainnya, karena sampai saat ini tidak memiliki Sertifikat, sedangkan syarat untuk mendapat bangunan baru adalah sekolah yang memiliki Sertifikat.
Hal itu disampaikan Kepalaepala UPT SPF SD Inpres Layang 3 Makassar Muh. Kadri Karim, S. Pd, M. Pd, saat bertemu Andi Qamar Ambarala Pimpinan Media Online CompleteNews. Id, ditemui diruang kerjanya.
Menurut Kepsek SD Inpres Layang 3 Makassar Kadri Karim. Sekolah kami susah untuk mendapatkan bangunan baru, karena sekolah ini belum memiliki Sertifikat.
“Saya sudah berjuang agar Sekolah ini dapat menyamai Sekolah Dasar lainnya, yang sudah memiliki bangunan yang memadai dan bertingkat, namun tidak ada jalan,” ucap Kadri Karim.
“Sudah beberapa kali saya coba mengusulkan ke bagian Aset Kota Makassar, namun tidak ada respon positif sampai saat ini, padahal banyak yang ingin bersaksi bahwa tanah yang dipakai sekolah ini adalah tanah Negara,“ lanjutnya.
“Ini membuat saya sudah tidak ingin melanjutkan perjuangan saya lagi, sudah tiga kali saya setor kelengkapan berkas untuk menapatka Sertipikat Sekolah ini, tetapi selalu hilang dibagian Aset diduga ini akibat ganti-ganti pejabat di Bagian Aset,“ ungkap Kadri Karim.
“Walau demikian proses belajar mengajar disekolah ini, berjalan dengan baik dan mengutamakan kualitas pendidikan, dengan meningkatkan kompetensi guru. Dengan melakukan supervisi dan evaluasi berkala, dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran,” lanjutnya.
Disini kami punya Kombel. Kombel ini adalah wadah atau forum bagi guru dan tenaga pendidik, untuk berkolaborasi berbagi pengalaman dan mengembangkan kompetensi mereka dalam pembelajaran.
“Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa, melalui kegiatan belajar bersama dan refleksi,” ungkapnya.
“Saya juga mengikutkan pelatihan guru, guna meningkatkan kompetensi mereka, termasuk pengembangan profesional, supervisi akademik dan memberi motivasi dan dukungan serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,“ ujarnya.
Kadri Karim menambahkan. Ada yang menarik tentang pengembangan bakat siswa. Sebuah inovasi baru yang diberi tema “TABE ANDI” (Tabungan Berkarakter Anak Dididk).
“Inovasi ini sangat unit dan menyerupai Surat Masuk. Tabe Andi ini menyiapkan tiga buah Galon untuk menampung tulisan dari Guru Siswa dan Staf, yang ditus apa dilihat lalu dikomentari, melalui tulisan baik atau buruknya disekolah,” jelasnya.
“Kondisi kohort sekolah kami yaitu; Guru PNS sebanyak 6 orang, Guru PPPK 15 orang, Guru Honor 1 orang dan jumlah tenaga kependidikan 4 orang. Jumlah siswa kami saat ini 358 orang,” tandas Muh. Kadri Karim S. Pd, M. Pd, Kepala UPT SPF SD Inpres Layang 3 Makassar. (*/sy).



